Stadium General tema “Disaster Risk Reduction Based on Education and Local Wisdom.” Oleh, Dr. Yoshinori FUJIKAWA dari Woku Pro Research Center Hijiyama University, Japan dan Dr. Tuswadi, Ph.D in Ed

Studium General tema “Disaster Risk Reduction Based on Education and Local Wisdom.” Oleh, Dr. Yoshinori FUJIKAWA dari Woku Pro Research Center Hijiyama University, Japan dan Dr. Tuswadi, Ph.D in Ed 

Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) yang jatuh pada tanggal 26 April, Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang mengadakan Studium General dengan tema “Disaster Risk Reduction Based on Education and Local Wisdom.” Hadir sebagai narasumber, Dr. Yoshinori FUJIKAWA dari Woku Pro Research Center Hijiyama University, Japan dan Dr. Tuswadi, Ph.D in Ed dari SMA N 1 Sigaluh Banjarnegara. Kedua pembicara adalah peneliti dalam bidang Pendidikan Kebencanaan dibawahwah naungan Woku Pro Research Center.

Studium General yang dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum FIS Drs. Apik Budi Santoso M.Si ini dihadiri tidak kurang dari 250 mahasiswa serta dosen Jurusan Geografi FIS UNNES. Kuliah umum yang diawali dengan pemaparan tentang pendidikan kebencanaan di Indonesia oleh Dr. Tuswadi yang memberikan gambaran tentang bagaimana peran geograf dalam upaya mengurangi risiko bencana baik di masyarakat maupun di lingkungan sekolah serta pentingnya menggali kembali kearifan lokal yang ada di masing-maisng daerah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Di akhir sesi, beliau juga menjelaskan secara gamblang tentang peluang untuk menjadi mahasiswa di Jepang dengan jalur beasiswa. Tampak seluruh mahasiswa yang hadir antusias dalam menyimak tentang sesi beasiswa ini.

Sesi selanjutnya diisi oleh Dr. Fujikawa . Dalam kesempatan ini beliau mengupas tentang bagaimana pendidikan kebencanaan di Jepang diberikan sejak taraf Yochien (PAUD) hingga Daigaku (Perguruan Tinggi. Anak-anak sudah dipersiapkan sejak dini untuk mengenal bencana di daerahnya dan memahami langkah yang harus dilakukan ketika bencana terjadi. Jepang sebagai negara yang dapat dikatakan bersahabat dengan bencana digambarkan mengalami masa yang suram setelah tragedi Bom Atom Hiroshima dan Fukushima Daichi. Namun pemerintah serta masyarakat mampu dengan cepat mengatasi dan belajar banyak dari . Hal ini tidak lepas dari kearifan lokal dan budaya yang masih sangat dijunjung tinggi di Jepang. Seperti rumah tradisionalnya, makanan yang dikonsumsi, upacara adat serta nilai-nilai budaya lainnya  yang pada  intinya mengharuskan kita untuk hidup Balance atau seimbang dengan alam. Dengan kata lain, beberapa bencana terjadi karena ketidak seimbangan antara apa yang kita ambil dari alam dengan apa yang sudah kita sumbangkan untuk alam di sekitar kita.

Pada kesempatan yang sama, telah disepakati pula beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan kerjasama antara Jurusan Geografi dengan Waku Pro Jepang yang diwakili oleh Dr. Fujikawa dan Dr. Tuswadi. Kedepannya, kegiatan ini diharapkan akan menjadi awal kerjasama Internasional antara Jurusan Geografi, FIS UNNES dengan Hiroshima University, Jepang.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dan penandatanganan buku karangan Dr. Tuswadi tentang pengalamannya belajar dan hidup di Jepang selama lebih dari delapan setengah tahun.

Aprillia Findayani

Email: [email protected]

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these